top of page

Disrupsi bukan sekadar jargon!

Halo semuanya apa kabar? Kita berjumpa di sini melalui podcast Danny Kosasih dalam segmen disruption. DISRUPTION adalah singkatan dari Danny’s Insight on startup technology and innovation. Dalam segmen ini kita akan banyak membahas tentang bagaimana seluk-beluk dalam mengembangkan serta membangun startup dari nol sampai ke peluncuran bahkan sampai ke dalam komersialisasi pasar. Dan kita juga akan membahas bagaimana bisa bertahan terus di dalam persaingan pasar. Selain itu kita juga akan membahas teknologi-teknologi terkini terutama yang banyak berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari, dan juga yang banyak dipakai oleh para Start Up dan korporasi dalam menggaet customer serta memenangkan persaingan. Kemudian hal lainnya kita akan banyak ngomong-ngomong ya tentang apa sih itu Inovasi, wujudnya seperti apa, serta bagaimana kita bisa mendapatkan inovasi, ide apa yang kita perlukan untuk bisa mengalami inovasi, dan bagaimana kalau kita memulainya untuk bisa berinovasi. Semua ini kita akan rangkum bersama-sama dari segi teori atau konsep dan juga prakteknya. Karena tidak mungkin kalau hanya soal konsep saja atau teori saja tanpa diceritakan tentang bagaimana praktek yang realnya di lapangan. JEDA……. Kita mulai dulu dengan pengertian yang benar tentang apa itu Disruption. Setiap orang sekarang banyak mengeluarkan buzzword, atau banyak yang suka dengan jargon tentang Disruption. Kata Disruption ini banyak kita dengar ketika berada dalam diskusi kantor atau dalam publikasi-publikasi populer dan juga sering kali diucapkan oleh para pembicara pembicara baik itu dari kalangan Startup founders ataupun dari para Corporate Leaders. Mereka pada bilang semua tentang Disruption.. Wah macam-macam ya dan hebat-hebat ya Jadi kata Disruption in menjadi mantra dan jargon yang bikin orang jadi keren kalau mengucapkan kata “Disruption“. Tetapi ya banyak yang salah kaprah tentang Disruption itu sendiri. Kebanyakan sih bilang Disruption itu tentang sesuatu yang canggih atau adanya teknologi baru yang membuat perubahan dalam tatanan kehidupan. Namun itu semua salah kaprah. Disruption itu bukan tentang sesuatu yang canggih. Disruption itu adalah tentang gangguan-gangguan yang dirasakan oleh para pemain besar ataupun perusahaan-perusahaan besar akibat munculnya pemain-pemain baru, yang biasanya para pemain baru ini adalah start-up ataupun perusahaan-perusahaan kecil, yang menawarkan produk yang lebih inferior, secara kualitas lebih jelek, performa juga fitur-fitur yang ditawarkan lebih jelek. Namun produk tersebut diterima oleh pangsa pasar yang luas, karena harganya lebih murah dibandingkan dengan produk yang ditawarkan oleh para pemain ataupun perusahaan yang besar dan dominan di pasar. Produk yang ditawarkan oleh para pemain baru tersebut memang ditargetkan kepada pangsa pasar yang price sensitive. Hanya menginginkan fitur-fitur produk yang fungsional. Bila Pun ingin banyak fiturnya, yang penting fitur tersebut ada, walaupun tidak sebagus atau secanggih fitur sepadan yang ada di produk yang dikeluarkan oleh pemain besar dan dominan. Untuk pangsa pasar ini yang penting adalah kuantitas bukan kualitas. Dan karena mereka tidak merisaukan kualitas maka faktor harga itu menjadi sangat-sangat berarti buat mereka, yang penting murah. Hal ini nanti akan saya Jelaskan lebih lanjut di dalam segmen Disruptive Innovation berbasis konsep yang dicetuskan oleh Profesor Clayton Christensen dari Harvard Business School. Kemudian kalau tadi kita bahas Disruption itu tentang produk-produk yang mengganggu pangsa pasar, sekarang kita utarakan tentang bagaimana Disruption itu ditimbulkan oleh para produsen ataupun pemain-pemain kecil yang menghasilkan produk-produk yang kinerjanya nya kurang bagus tapi harga murah dan banyak diterima oleh pasar, yang kita bahas tadi sebelumnya. Disruption justru banyak disebabkan oleh keberadaan para start-up ataupun para pemain baru yang kecil tetapi menjanjikan untuk bisa jadi besar di kemudian hari. Mereka sebagai para pemain baru yang kecil, punya keleluasan untuk mencoba serta bereksperimen di target pasar mereka. Mereka pun punya keberanian untuk mengadopsi teknologi terkini agar bisa menghasilkan sebuah produk yang cepat diterima oleh pasar. Hal ini berbeda dengan para pemain lama yang besar, seperti korporasi. Karena korporasi terikat dengan berbagai macam peraturan internal ataupun kinerja organisasi yang birokatris dan kalah cepat dalam mengadopsi teknologi-teknologi yang baru, yang justru banyak dimanfaatkan oleh para start-up. Jadi di sini kita melihat bahwa Disruption itu juga adalah tentang pola kerja ataupun pola pikir atas bagaimana kita bisa memanfaatkan situasi, kondisi serta teknologi terkini agar bisa lebih cepat mengadopsi sesuatu dan mengambil keuntungan didalam target pasar. SEGMENT Ini semua bukan jargon tetapi benar-benar terjadi guys! Kalau kita lihat di mana-mana sekarang ini dunia sudah banyak berubah. Ya, perubahan yang kita rasakan sekarang dihasilkan oleh para pemain-pemain besar yang ada sekarang ini, tetapi dulunya mereka adalah para pemain yang kecil. Coba lihat saja Apple Inc yang produknya kita sekarang pakai baik itu dari laptop, jam, handphone dan yang lain-lainnya. Sekitar 40 tahun yang lalu, Apple yang didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak, mendobrak dan mendisrupsi pasar komputer yang kala itu dikuasai oleh komputer mainframe dari merek-merek lain, seperti salah satunya adalah IBM. Dan ketika Apple meluncurkan Apple I dan Apple II, mereka berani mendisrupsi pasar komputer, walaupun produk yang mereka luncurkan dibilang spesifikasinya itu masih jauh di bawah dari komputer mainframe buatan IBM dan lainnya. Namun Apple Inc terus berjalan karena punya visi yang kuat yaitu menghadirkan personal computing ke rumah-rumah. Nah disinilah kita melihat hasilnya sekarang. Untuk pasar PC, kita melihat IBM personal computers sudah diakuisisi oleh Lenovo. Dan diantara merek-merek PC Laptop, pangsa pasar Apple melalui flagship brand mereka yaitu MacBook kini memiliki kualitas yang bagus, serta pangsa pasar yang sangat kuat. Bahkan mereka mempunyai basis pelanggan setia yang namanya Apple FanBoy. SEGMENT Itu dulu kisah Apple Inc sebagai startup ataupun perusahaan rintisan di bidang teknologi. Dan sekarang di era berjamurnya startup-startup, bisa jadi dalam waktu 5 sampai dengan 10 tahun ke depan kita akan melihat startup yang maju dan bertumbuh menjadi pemain dominan di pangsa pasar yang justru sekarang ini dikuasai oleh para pemain-pemain besar. Karena itu sekali lagi, DISRUPTION itu bukan sekedar Jargon, tetapi kenyataan. Pertanyaannya: Siapkah anda menjadi Disruptor? Atau siapkah Anda untuk menghadapai disrupsi? Stay tune terus, guys, di episode berikutnya kita akan membahas tentang Disruptive Innovation! Sampai berjumpa lagi, saya Danny Kosasih memberikan salam: DISSSRUPTIOOONN…..

Disrupsi bukan sekadar jargon!
bottom of page